Kamis, 11 Juni 2009

Ambarawa District

Lodoyong

Lodoyong terletak di tengah kota Ambarawa, terdiri dari beberapa kampung (RW), yaitu Pandean, Sanggrahan, Lodoyong, Losari, Warung Lanang dan Bugisan. Kampung Pandean merupakan sentra pandai besi yang memproduksi alat-alat pertanian secara tradisional. Sampai sekarang industri kecil ini masih bertahan, meskipun jumlahnya semakin menyusut dari tahun ke tahun.Di Pandean dulu juga ada pabrik payung kertas terbesar di Jawa Tengah, tetapi sekarang sudah tutup. Kelurahan Lodoyong berbatasan dengan desa Panjang di sebelah barat, desa Kranggan di sebelah utara, desa Kupang di sebelah Timur dan desa Pojoksari di sebelah selatan. Di Kelurahan Lodoyong ada toko dan pabrik roti yang cukup terkenal yaitu toko Pauline di Jl Sudirman, jalan raya Semarang-Yogya. Kantor Kelurahan Lodoyong terletak di Pandean,depan Kantor Yayasan Gotong Royong Ambarawa.Beberapa sekolah yang ada di Lodoyong antara lain: Pendidikan Anak Usia Dini Islam Terpadu (PAUD IT) Ibnu Mas'ud di Pandean, SDN Lodoyong I, SDN Lodoyong II, SD Kanisius Lodoyong, SDN Lodoyong III, SMPN 2 Ambarawa,dan STM Dr. Cipto. SDN Lodoyong II dulunya adalah sekolah untuk anak-anak etnis Tionghoa yang disebut Tjong Hwa Tjong Hwe (THTH). Dulu di situ sering diadakan perayaan tradisional Tionghoa yang melibatkan Barongsai. Sedangkan SMP Negeri 2 Ambarawa pernah membuat prestasi gemilang pada tahun 1984, salah seorang pelajarnya berhasil menjadi Pelajar Teladan Juara 1 tingkat Propinsi Jawa Tengah, sebuah prestasi langka untuk ukuran kota kecil Ambarawa. SMP 2 Ambarawa dulu terkenal dengan kegiatan Pramuka-nya. Regu Pramuka-nya sering dikirim untuk kegiatan Jambore tingkat Propinsi, Nasional bahkan Internasional. Di wilayah kelurahan Lodoyong juga berdiri Rumah Sakit Umum (RSU)Ambarawa dan Markas Batalyon Kavaleri dengan lapangannya yang sekarang ada patung Jendral Sudirman. Di lapangan itu setiap tahun diadakan upacara untuk memperingati Hari Infanteri pada tanggal 15 Desember, yang merujuk pada peristiwa perang besar antara TNI dengan sekutu di Ambarawa pada bulan Desember 1945.

Kranggan

Kelurahan Kranggan berada di sebelah utara Lodoyong dan berada di tengah kota Ambarawa. Di sini berdiri Kantor Kawedanan Ambarawa yang sekarang menjadi kantor kecamatan. Sebagai catatan, Ambarawa dahulu merupakan kawedanan yang terdiri dari kecamatan Ambarawa, Banyubiru, Bawen, Jambu dan Sumowono.Di pendopo kawedanan pada tahun 70-80-an sering menjadi tempat acara pentas seni, termasuk pementasan pelawak Basiyo, dari kelompok Dagelan Mataram Yogyakarta. Di Kranggan juga terdapat Masjid Agung Mujahidin, masjid terbesar di Ambarawa. Pada tahun 70-80 an, pada bulan Ramadhan, Masjid ini sangat meriah. Menjelang buka puasa banyak pengunjung ingin menyaksikan pelontaran "bom udara" sebagai tanda sudah masuk waktu buka. Waktu subuh juga ramai, setelah sholat, para jamah biasanya jalan-jalan keliling kota. Di dekat Masjid Mujahidin ada Balai Islam yang banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pengajian Remaja Islam Ambarawa, namun saat ini bangunan tersebut sudah tidak banyak dimanfaatkan lagi.

Di kelurahan Kranggan terdapat beberapa kampung seperti Kranggan, Jagalan, Bodean, Patoman, Kauman, Kepatihan. Di Kranggan ada bangunan Taman Kanak-kanak (TK) Kartika Siwi, yang sekarang sudah menjadi Balai Desa Kranggan. Sedangkan TK Kartika Siwi telah dipindahkan ke sebuah bangunan di belakang Kantor Kecamatan Ambarawa. Selain TK Kartika Siwi, ada SD Negeri Kranggan 1 Ambarawa, tang merupakan gabungan dari SDN Kranggan 1 dan SDN Kranggan 2, terletak di Jln. Dr. Cipto. Masih di jalan yang sama, terdapat SMP-SMU Taman Siswa. Sedangkan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kranggan terdapat di kampung Jagalan. Di kelurahan ini juga terdapat satu pasar tradisional, yaitu pasar Suroboyo. Di kranggan ini sedang dibangun Kondominium tepatnya di dusun Jagalan.

Kupang

Wilayah Kalurahan Kupang sangat luas meliputi beberapa kampung antara lain: Kupang Lor, Kupang Kidul, Kupang Sewan, Kupang Pete dll. Di Kupang terdapat pasar tradisional terbesar di Ambarawa yaitu pasar Projo.Pasar ini dulu pernah terbakar dan kemudian dibangun lagi oleh Pemerintah. Sekarang di dekat pasar Projo sudah bermunculan pasar modern seperti Laris, Alfamart dll. Di depan pasar Projo terdapat terminal angkot, hal ini yang membuat jalan di depan pasar Projo yang merupakan jalan raya Semarang-Yogya selalu macet. Apalagi pada hari Lebaran, kemacetan kendaraan biasanya sangat panjang. Dari dulu sudah ada rencana untuk membangun jalan lingkar Ambarawa untuk mengatasi kemacetan, dan di tahun 2009 ini baru akan mulai di laksanakan. Sekolah-sekolah yang ada di Kupang antara lain: SD Negeri Kupang 1, 2, 3, SMP Islam Sudirman, SMA Negeri Ambarawa di Kupang Lor dan SMA Islam Sudirman yang sekarang menjadi SMA RSBI. Di Kupang terdapat klub tenis meja yang disponsori keluarga pemilik Toko Dorit, yaitu Persatuan Tenis Meja Anugerah Ambarawa (PTMAA). Pada tahun 70-80-an, para atlitnya banyak menjuarai turnamen di tingkat Propinsi dan Nasional terutama untuk tingkat kadet (usia max 14 tahun) dan yunior (usia max 17 tahun). Di Desa ini terdapat sebuah Supermarket yaitu laris dan beberapa Toseerba

Panjang

Sebelum tahun 2004, Kantor Kecamatan Ambarawa berada di Kelurahan Panjang. Di Panjang pula terdapat Museum Palagan, Museum Kereta Api, Gedung Pemuda, Terminal Bus Ambarawa dan Masjid Agung Palagan Ambarawa. Di kelurahan ini terdapat beberapa sekolah antara lain: SD Negeri Panjang 1, 2 dan 3. Ada juga tempat ibadah Gua Maria Kerep dan Gereja Jago yang terkenal. Adapun kompleks sekolah yang terdapat di kelurahan ini seperti milik Yayasan Kanisius, Yayasan Marsudirini, dan Yayasan Pangudi Luhur. Karena kualitas pendidikan Yayasan tersebut, banyak siswa-siswa dari luar daerah yang bersekolah di Ambarawa di sekolah milk Yayasan tersebut. Setiap minggu ke-2 bulan September sampai Mei, banyak peziarah yang berkunjung ke Gua Maria Kerep. Sejak tahun Mei 2004 di Gua Maria tersebut dibangun Taman Lourdes yang indah. Biaya pembangunannya hasil sumbangan para peziarah yang tidak jarang mengalami mukjizat dari ziarahnya di Gua Maria tersebut. Selain itu di Kelurahan Panjang terdapat Rumah Sakit Bina Kasih, yang diperuntukkan untuk Ibu dan Anak.

Ngampin

Ngampin terletak paling barat wilayah Kecamatan Ambarawa, berbatasan dengan Kecamatan Jambu. Pusat desa (kantor balai desa) terletak di depan rumah Mbah Tajib, pada titik 7° 15' 48.8" LS dan 110° 23' 17.7" BT, yaitu tepat 2 km sebelah barat titik nol Ambarawa, atau 40 km dari kota Semarang. Ketinggian pada titik ini adalah 486 m diatas permukaan air laut. Bentuk fisiografis wilayah Desa Ngampin secara garis besar dapat dibagi dalam 3 bagian; bagian selatan (rel kereta api sampai batas selatan desa) fisiografi datar dengan lereng rata-rata <> 15%. Penggunaan lahan utama pertanian lahan kering di batas utara, serta pemukiman dan kebun campuran di sekitar jalan raya. Di sepanjang jalan raya Semarang-Yogya di dekat Kantor Kejaksaan Negeri dan Pengadilan Negeri Ambarawa, berjajar para pedagang serabi khas Ambarawa. Dulu hanya muncul di bulan Sya'ban, tetapi sekarang setiap hari warung-warung itu buka dan ramai dikunjungi para pengendara sambil melepas lelah. Tak jauh dari situ juga berjajar para penjual buah durian, yang merupakan hasil pertanian dari desa Brongkol Banyubiru sehingga disebut Durian Brongkol.Di Ngampin terdapat Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ibnu Mas'ud.

Pojoksari

Desa Pojoksari terletak di bagian selatan kota Ambarawa dan berbatasan dengan Kecamatan Banyubiru.

Baran

Desa Baran terletak di sebelah utara pusat kota menuju arah Bandungan. Desa ini berbatasan dengan desa Kranggan dan Jetis. Di desa ini terdapat Gelanggang Olah Raga (GOR) Ambirawa Raga yang letaknya berada satu kompleks dengan Pura satu-satunya tempat ibadah umat Hindu di daerah sekitar. GOR ini memiliki fasilitas olah raga yang cukup lengkap seperti lapangan basket, lapangan tennis dan gedung bulutangkis serta taman bermain anak-anak yang ramai dikunjungi pada saat akhir pekan.

Dan apakah Ambarawa menjadi kota kecil yang modern?? Tunggu 5 atau 10 tahun kedepan..

Alnect computer Blog Contest

Rabu, 11 Februari 2009

Ambarawa mulai maju

Kota kecil Segita emas JOGLOSEMAR. Ambarawa terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kecamatan ini luasnya sekitar 5.611 hektare. Penduduknya sebesar 80.801 jiwa dan kepadatannya adalah 14 jiwa per ha. Pada era kerajaan kerajaan Mataram (Amangkurat II) kawasan ini bernama Limbarawa. Dulu Ambarawa pernah menjadi ibu kota Kabupaten Semarang. Sekarang ibu kotanya adalah Ungaran. Ambarawa juga disebut sebagai kota Palagan Ambarawa, dan terdapat Musium Palagan Ambarawa, Musium Kereta Api Ambarawa dan Benteng Williem II. Ambarwa memliki berbagai pemandangan yang unik. Ambarawa memiki berbagai obyek wisata dai Benteng Williem, Museum Kereta Api Uap, Museum Palagan Ambarawa, Candi Gedongsongo, Rawa Pening, Umbul Sidomukti, Pusat Serabi.

Selasa, 05 Agustus 2008

Pertempuran Ambarawa

Kronologi peristiwa

Pada tanggal 20 Oktober 1945, tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Bethell mendarat di Semarang dengan maksud mengurus tawanan perang dan tentara Jepang yang berada di Jawa Tengah. Kedatangan sekutu ini diboncengi oleh NICA. Kedatangan Sekutu ini mulanya disambut baik, bahkan Gubernur Jawa Tegah Mr Wongsonegoro menyepakati akan menyediakan bahan makanan dan keperluan lain bagi kelancaran tugas Sekutu, sedang Sekutu berjanji tidak akan mengganggu kedaulatan Republik Indonesia.

Namun, ketika pasukan Sekutu dan NICA telah sampai di Ambarawa dan Magelang untuk membebaskan para tawanan tentara Belanda, justru mempersenjatai mereka sehingga menimbulkan amarah pihak Indonesia. Insiden bersenjata timbul di kota Magelang, hingga terjadi pertempuran. Di Magelang, tentara Sekutu bertindak sebagai penguasa yang mencoba melucuti Tentara Keamanan Rakyat dan membuat kekacauan. TKR Resimen Magelang pimpinan M. Sarbini membalas tindakan tersebut dengan mengepung tentara Sekutu dari segala penjuru. Namun mereka selamat dari kehancuran berkat campur tangan Presiden Soekarno yang berhasil menenangkan suasana. Kemudian pasukan Sekutu secara diam-diam meninggalkan Kota Magelang menuju ke benteng Ambarawa. Akibat peristiwa tersebut, Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan Letnan Kolonel M. Sarbini segera mengadakan pengejaran terhadap mereka. Gerakan mundur tentara Sekutu tertahan di Desa Jambu karena dihadang oleh pasukan Angkatan Muda di bawah pimpinan Oni Sastrodihardjo yang diperkuat oleh pasukan gabungan dari Ambarawa, Suruh dan Surakarta.

Tentara Sekutu kembali dihadang oleh Batalyon I Suryosumpeno di Ngipik. Pada saat pengunduran, tentara Sekutu mencoba menduduki dua desa di sekitar Ambarawa. Pasukan Indonesia di bawah pimpinan Letnan Kolonel Isdiman berusaha membebaskan kedua desa tersebut, Letnan Kolonel Isdiman gugur. Sejak gugurnya Letkol Isdiman, Komandan Divisi V Banyumas, Soedirman merasa kehilangan perwira terbaiknya dan ia langsung turun ke lapangan untuk memimpin pertempuran. Kehadiran Kolonel Sudirman memberikan nafas baru kepada pasukan-pasukan RI. Koordinasi diadakan diantara komando-komando sektor dan pengepungan terhadap musuh semakin ketat. Siasat yang diterapkan adalah serangan pendadakan serentak di semua sektor. Bala bantuan terus mengalir dari Yogyakarta, Solo, Salatiga, Purwokerto, Magelang, Semarang, dan lain-lain.

Tanggal 23 Nopember 1945 ketika matahari mulai terbit, mulailah tembak-menembak dengan pasukan Sekutu yang bertahan di kompleks gereja dan pekuburan Belanda di Jalan Margo Agung. Pasukan Indonesia antara lain dari Yon Imam Adrongi, Yon Soeharto dan Yon Sugeng. Tentara Sekutu mengerahkan tawanan-tawanan Jepang dengan diperkuat tanknya, menyusup ke kedudukan Indonesia dari arah belakang, karena itu pasukan Indonesia pindah ke Bedono.

Pada tanggal 11 Desember 1945, Kolonel Soedirman mengadakan rapat dengan para Komandan Sektor TKR dan Laskar. Pada tanggal 12 Desember 1945 jam 04.30 pagi, serangan mulai dilancarkan. Pertempuran berkobar di Ambarawa. Satu setengah jam kemudian, jalan raya Semarang-Ambarawa dikuasai oleh kesatuan-kesatuan TKR. Pertempuran Ambarawa berlangsung sengit, Kolonel Soedirman langsung memimpin pasukannya yang menggunakan taktik gelar supit urang, atau pengepungan rangkap sehingga musuh benar-benar terkurung. Suplai dan komunikasi dengan pasukan induknya terputus sama sekali. Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu dibuat mundur ke Semarang.

Kemenangan pertempuran ini kini diabadikan dengan didirikannya Monumen Palagan Ambarawa dan diperingatinya Hari Jadi TNI Angkatan Darat atau Hari Juang Kartika.

Selasa, 17 Juni 2008

Bali yang Indah


Bali adalah Pulau yang indah...
Bali menawarkan pesona alam yang indah...
Pergi ke bali serasa pergi Ke surga

Saya senang dengan bali.........

Pesona alam nya yang indah.........

coba jika aku punya uang bisa ke BAli lagi.........

Ini adalah photo ke indahan gunung Batur yang indah...............

Jumat, 09 Mei 2008

My profile


Ardhan namaku................

ku tinggal di Ambarawa.........

ku masih sekolah di sebuah sekolah Negeri di Ambarawa.........


Foto q waktu di air terjun daerah Kab. Kendal